Kaspersky: Malware Telah Curi US$ 300 Juta dari Bank di Berbagai Negara
Salah satu perusahaan ternama di bidang keamanan digital, Kaspersky, mengungkapkan sebuah temuan menarik terbaru mereka. Uang dalam jumlah yang cukup besar, kurang lebih US$ 300 juta, ditemukan telah dicuri dari banyak bank di seluruh dunia. Pencurian uang tersebut disebut dilakukan melalui jalur digital, memanfaatkan malware yang didesain secara khusus.

Berdasarkan temuan Kaspersky, kelompok hacker mencoba menggunakan malware untuk mengamati aktivitas pegawai bank di dalam sistem untuk mencuri uang. Nantinya, hasil pengamatan tersebut akan disimulasikan untuk mengelabui sistem seakan-akan ada proses tertentu yang dilakukan oleh pegawai bank yang bersangkutan. Bila itu berhasil, kelompok hacker akan bisa mendapatkan uang dari bank tersebut dengan berbagai cara, termasuk mentransfer dana dari suatu rekening ke rekening milik mereka sendiri.
Sejauh ini, ditemukan beberapa bukti bahwa kelompok tersebut telah menyerang bank di beberapa negara, seperti Rusia, Amerika Serikat, Ukraina, Belanda, dan Jepang. Tidak kurang dari US$ 300 juta diperkirakan telah diambil dengan menggunakan malware tersebut. Sayangnya, belum ada penjelasan terkait pihak mana yang diperkirakan menjadi otak dari aksi pencurian ini.
Masih dari pihak Kaspersky, pihak bank yang mengalami kerugian akibat kasus ini tampaknya masih belum mau mengungkapkan masalah yang mereka alami tersebut. Tertutupnya pihak bank dalam kasus ini disebut malah akan merugikan mereka sendiri karena mungkin saja dengan informasi yang mereka bagikan, kejadian seperti ini bisa dicegah di kemudian hari, yang mungkin saja juga akan menyelamatkan mereka sendiri.




















