Review ASUS X550ZE: Dual Graphics Berpadu APU Kaveri Mobile Bertenaga
Kesimpulan
Pertama-tama mari kita melihat performa unit pengolah grafis pada ASUS X550ZE-XX033D. Dari hasil pengujian kami terlihat jika Radeon R7 M265DX memang tidak dirancang untuk menjalankan game di resolusi gambar tinggi dibarengi setting kualitas grafis “rata kanan”. Oleh karena itu penggunaan layar LCD dengan resolusi 1366 x 768 piksel dan bukan 1920 x 1080 piksel oleh ASUS X550ZE-XX033D memang dirasa tepat. Untuk menjalankan game dengan mulus dan nyaman dimainkan, Radeon R7 M265DX akan membutuhkan penyesuaian setting kualitas grafis. Tentu saja sampai setinggi apa kualitas grafis yang didapatkan akan sangat bergantung pada game tersebut. Jika engine grafis game tersebut tergolong ringan, setting kualitas grafis Medium atau di atasnya seharusnya bukan menjadi kendala. Akan tetapi lain ceritanya jika engine grafis game tergolong kelas berat, bermain dengan nyaman pada setting kualitas grafis Low sudah sangat menguntungkan.

ASUS X550ZE-XX033D menghadirkan konfigurasi AMD Dual Graphics yang mengombinasikan kemampuan Radeon R6 Graphics dan R5 M230. Pada satu sisi jika game mampu memanfaatkan teknologi tersebut, tingkat frame rate pada game seharusnya akan lebih baik jika dibandingkan hanya menggunakan kemampuan salah satu graphics card saja. Akan tetapi perlu diingat jika Dual Graphics memiliki kemiripan dengan Crossfire. Jika game tersebut tidak mendukung penggunaan multi-GPU, maka hanya salah satu graphics card saja yang melakukan render game tersebut. Tidak hanya itu, tingkat optimalisasi driver juga sangat menentukan performa saat menggunakan konfigurasi Dual Graphics.
Satu hal cukup disayangkan adalah performa unit pengolah grafis pada ASUS X550ZE-XX033D seharusnya dapat lebih dimaksimalkan jika menggunakan konfigurasi memori dual channel. Seperti kita ketahui selama ini, unit pengolah grafis pada APU sangat menyukai jalur komunikasi data sangat lebar dengan komponen memori. Oleh karena itu jika memiliki niat untuk membeli notebook ini, siapkan dana ekstra untuk menggunakan konfigurasi memori dual channel jika mengincar performa unit pengolah grafis lebih optimal.

Performa unit CPU quad core pada A10-7400P memang bukan tergolong kelas atas tetapi tergolong masih mumpuni untuk menangani komputasi harian kelas ringan hingga menengah. Membuat dokumen, menonton video, menjelajah dunia maya, atau melakukan editing video/gambar sederhana masih sanggup ditangani APU generasi tersebut. Akan tetapi jika kegiatan Anda melibatkan proses komputasi kelas berat seperti melakukan render objek 3D, ada baiknya memilih notebook dengan prosesor lebih bertenaga atau sekalian saja gunakan platform desktop. Selain penggunaan konfigurasi dual channel, kami juga menyarankan penggunaan SSD untuk menggantikan HDD jika menginginkan performa sistem lebih responsif.
Diluar sektor performa, ASUS X550ZE-XX033D sendiri mampu menawarkan sebuah notebook dengan kelengkapan tergolong mencukupi. Anda dapat menemukan dua port USB 3.0 untuk transfer data kecepatan tinggi dan juga tersedianya konektor D-Sub dan HDMI sehingga pengguna dapat menggunakan dua perangkat display tambahan sehingga menambah luas ruang gerak saat menjalankan banyak aplikasi. Ukuran dan berat notebook tersebut juga tergolong pas sehingga tidak menyulitkan di bawa kemanapun pengguna melangkah. Untunglah notebook ini juga disertakan perangkat charger dengan ukuran ringkas dan berat ringan sehingga tidak menyulitkan saat membawa keduanya bersamaan.













