Review Samsung TV 50AU8000: Smart TV 4K Tipis, Multifungsi!
Penggunaan
Sebelum mulai menggunakan TV “Super Smart 4K” ini kita harus melakukan setup awal. Setup awal di TV bisa dilakukan langsung dari TV atau menggunakan app di smartphone. Ya, fitur ini memang fitur yang diturunkan dari TV-TV kelas atas Samsung.
Untuk proses setup sendiri, baik menggunakan remote TV maupun melalui smartphone, apa yang dilakukan terbilang mirip. Kita bisa mengatur koneksi TV ke Internet, lewat Wi-Fi atau kabel Ethernet; kemudian login ke akun Samsung.

Sedikit perbedaan ada di saat menggunakan smartphone, navigasi dan input teks akan terasa sedikit lebih nyaman. Selain itu, perbedaan lainnya adalah tidak adanya opsi konfigurasi siaran TV saat setup awal dari smartphone. Konfigurasi siaran TV bisa dilakukan setelah setup awal dari menu settings.
Di UI ini, terdapat shortcut ke aplikasi-aplikasi streaming yang secara standar sudah tersedia di TV ini. Ada juga opsi untuk memilih input TV, mengakses menu setting, mengaktifkan Ambient Mode, serta membuka app marketplace dari OS ini.
Baca Juga: Review Sony BRAVIA XR X90J: Dirancang Untuk Tahan Lama, Bisa Gaming 4K 120FPS • Jagat Review
Aplikasi yang secara default tersedia di TV 50AU8000 ini cukup lengkap mulai dari Netflix, YouTube, HBO Go, Prime Video, Apple TV, serta app lokal seperti Vidio dan Mola.

Kami juga coba mengintip app marketplace dari OS Tizen di TV ini. Aplikasi lain yang mungkin banyak dicari seperti Spotify dan Bein Connect ternyata tersedia. Sayangnya, Disney+ Hotstar masih belum hadir di sini. Namun demikian tetap ada cara menikmati layanan tersebut di smart TV ini, tentunya dengan sedikit cara yang berbeda, yang akan kami jelaskan nanti.
Selain konten-konten dari berbagai aplikasi berbasis streaming yang tersedia, kita tentu saja bisa menggunakan TV ini untuk output dari berbagai perangkat, melalui HDMI atau Composite Video In. Kita bisa menampilkan konten dari perangkat lain, seperti dari STB, Blu Ray Player, PC, game console, dan lain sebagainya.Koneksi ke sistem audio tambahan juga tersedia, bisa melalui ARC/eARC yang tersedia di HDMI2 atau dari digital audio output. Atau, bila dibutuhkan, bisa juga melalui Bluetooth.
Casting dari aplikasi di smartphone ke TV juga bisa dilakukan, selama aplikasi yang kita gunakan tersedia di TV 50AU8000 ini. Jadi kita bisa melakukan casting YouTube, Netflix, dan beberapa aplikasi streaming konten lain ke TV ini.

Sementara untuk screen mirroring, tentu saja bisa dilakukan dan didukung juga oleh fitur Tap View bila kita menggunakan smartphone Samsung. Sound Mirroring, jadi pengguna bisa hanya mengirim suara ke TV.
Ada juga TV Sound to Mobile, jadi apa yang tengah kita putar di TV, suaranya bisa dikirimkan ke smartphone yang digunakan. Sayangnya, fitur ini baru tersedia untuk suara saja. Untuk tampilan konten di TV ke smartphone baru didukung di Samsung Smart TV di atasnya.
Baca Juga: Review Mi Curved Gaming Monitor 34 Inci: Monitor Gaming Kelas Atas Terjangkau • Jagat Review
Konten multimedia dari USB Drive juga bisa ditampilkan oleh TV ini. Bisa berupa gambar/foto, video, maupun audio, dengan format dan codec yang umum digunakan. TV Digital dengan DVB-T2 didukung oleh TV Samsung ini. Jadi, kita bisa menonton siaran TV Digital dari channel-channel TV Indonesia di sini.
Beralih ke remote, TV 50AU8000 ini disertai dengan remote yang memiliki desain serupa dengan yang digunakan di TV-TV kelas atas mereka. Remote ini terbilang sederhana dan ringkas, dengan tombol-tombol esensial saja yang ditempatkan Samsung di sini.
Saat digunakan, desain sederhana ini tentu saja memudahkan, karena memang hanya tombol-tombol yang akan sering kita pakai saja yang tersedia. Remote ini terhubung ke TV melalui Bluetooth dan juga bisa digunakan untuk input voice command untuk Bixby.
Menu, atau tampilan UI utama dari Tizen di TV ini, didesain sebagai overlay. Jadi, kita tidak harus menutup konten yang tengah kita putar untuk mengubah picture mode, dan beberapa setting yang lain.
Smart TV ini juga telah dilengkapi dengan Ambient Mode, seperti TV-TV kelas atas Samsung. Jadi, TV ini bisa diatur untuk menampilkan tampilan yang membuatnya terlihat menyatu dengan latar belakang di sekitarnya. Atau, bisa juga tampilan diatur untuk menampilkan beberapa hal sesuai preset yang tersedia, bisa gambar/foto, atau beberapa tampilan lain.
AU8000: Untuk Home Entertainment dan Home Office
TV 50AU8000 ini disebut Samsung merupakan TV yang cocok untuk home entertainment dan home office. TV ini secara default telah terinstal banyak aplikasi yang terbilang populer yang hadir sebagai bawaan dari TV ini seperti yang sudah kita sebutkan sebelumnya. Dan tentunya, berkat resolusi 4K yang dimilikinya, kita bisa menikmati konten yang tampil di resolusi tinggi ini.

Nah, soal Disney+ Hotstar, walaupun memang tidak tersedia aplikasinya, browser Internet di TV ini ternyata sudah mendukung pemutaran konten dari aplikasi tersebut. Jadi kita bisa membuka web Disney+ Hotstar ini dan melakukan streaming lewat akses tersebut.
Masih dari home entertainment. Ada Tune Station. Saat dibuka, aplikasi ini bisa mengubah tampilan di TV jadi seperti sebuah home audio system, lengkap dengan tampilan speakernya.

Tune Station ini kompatibel dengan beberapa layanan streaming musik, seperti Spotify dan Joox. Jadi, saat menikmati musik dari layanan-layanan tersebut, tampilan di layar TV akan terasa lebih mendukung suasana. Ini disebut sebagai Visual Theme Home Audio System.
Nah, lalu untuk Home Office, TV dengan layar besar dan resolusi tinggi tentu saja terasa nyaman saat digunakan untuk bekerja. Terutama saat multitasking dengan beberapa window aplikasi sekaligus. Aspek home office tak hanya menghubungkan PC atau laptop kerja dengan HDMI ke TV ini. AU8000 ini menawarkan lebih dari itu.

TV ini memiliki Microsoft 365 di dalamnya, jadi kita cukup login ke layanan tersebut, dan kita bisa membuat atau mengedit file Word, Excel, dan Power Point langsung dari TV. Kita tentu saja bisa menghubungkan keyboard dan mouse, lewat Bluetooth atau USB, untuk alat input agar bekerja dengan Microsoft 365 jadi lebih nyaman.
TV ini juga menawarkan Remote Access, jadi untuk PC atau laptop yang mendukungnya, kita bisa melakukan remote untuk PC itu dari Internet. Misalnya, kita bisa mengakses laptop yang ada di kantor, seakan-akan kita tengah bekerja langsung dengan laptop tersebut, dari TV ini.
Tidak ketinggalan, TV ini tentunya mendukung Samsung DeX (Desktop Experience). Bahkan Wireless DeX juga bisa. Jadi untuk pengguna smartphone Samsung yang mendukung DeX, AU8000 ini bisa dipakai untuk bekerja ala pakai desktop dari smartphone.
Pengalaman Menggunakan Samsung 50AU8000
Kami mencoba TV ini untuk memutar konten dari Netflix dan YouTube. Menariknya, saat coba memutar salah satu konten di Netflix dan mencoba berbagai preset picture mode yang tersedia, kami mendapati ada Filmmaker Mode!

Filmmaker mode ini membuat konten akan ditampilkan sebagaimana mestinya, sesuai dengan yang dikendaki kreatornya. Saat aktif, mode ini akan menonaktifkan sebagian post-processing dari TV. Jadi, warna, kontras dan saturasi, serta framerate tidak akan diubah oleh post-processing TV.
Selain Filmmaker Mode, ada preset Dynamic, Standard, Natural, dan Movie. Mode-mode ini bisa dipilih untuk menyesuaikan tampilan dengan preferensi pengguna.

Kembali ke Netflix, saat memutar film dengan HDR, yang tampil adalah “HDR biasa”, bukan Dolby Vision. TV ini memang belum mendukung Dolby Vision, namun HDR di TV ini terasa mencukupi dikelasnya. Highlight terasa sedikit kurang tapi tampilan bisa dikatakan tetap mencukupi. Wajar karena memang panel yang digunakan belum menawarkan brightness tinggi.
TV ini di beberapa picture mode terlihat mencoba meningkatkan framerate untuk menghasilkan tampilan yang lebih smooth di beberapa scene. Bila pengguna tidak menyukai tampilan seperti ini, bisa dinonaktifkan dengan mudah di TV ini.
Upscaler di TV ini juga terbilang sangat memadai. Konten dengan resolusi relatif rendah tidak terlihat pixelated atau pecah-pecah saat diputar di TV ini. Selain itu, ukurannya yang memang cukup besar tapi tidak terlampau besar juga membantu menghasilkan tampilan relatif tajam.

Beralih ke audio, saat kami coba speaker dari TV ini, kualitas suaranya secara keseluruhan terbilang mencukupi, walau memang kami harap kedalaman dan separasi suaranya bisa lebih baik lagi. Volume suara masih terbilang memadai untuk penggunaan sehari-hari.
Bila memang dirasa dibutuhkan, kita tentu saja bisa meningkatkan kualitas audio dari TV ini dengan menambahkan soundbar. Tersedianya HDMI dengan ARC/eARC akan memudahkan hal tersebut.
Simak Juga: (VIDEO) Review Smart TV TCL A20: Murah, Berkualitas, dan Makin Canggih • Jagat Review
Kami juga mencoba memainkan beberapa game di TV ini. Di game kompetitif mungkin refresh rate 60 Hz di TV ini belum mendukung untuk yang memang ingin bersaing di tingkat tinggi. Sementara untuk game non-kompetitif, TV ini masih termasuk sangat memadai, dengan input lag yang relatif tidak terasa. TV ini juga sudah mendukung ALLM (Auto-Low Latency Mode) untuk input HDMI-nya.

Secara umum, tampilan di TV ini memang relatif lebih baik bila dibandingkan dengan tampilan di panel VA secara umum. Black levelnya cukup dalam, walaupun belum bisa menghasilkan tampilan hitam yang terlihat pekat dengan gradasi yang masih nyata. Warna yang ditampilkan cenderung terasa cukup baik. Warna cerah tidak terkesan washed out walau brightnessnya tidak tinggi.
Sayangnya, viewing angle memang belum terlalu lebar. Saat melihat ke TV dari posisi miring dari samping, terjadi pergeseran warna. Membuat kualitas tampilan di TV turun dari yang seharusnya. Jadi untuk view paling optimal, tentunya dari area tegak lurus di depan TV.





















