Review Smart TV Toshiba 32E31KP: Smart TV Terjangkau, Berkelas dari Toshiba
Instalasi/ Setup Awal
Sistem operasi VIDAA yang digunakan di TV ini menawarkan setup awal yang mudah. Kita cukup mengikuti panduan yang ada dan dalam waktu singkat TV ini sudah siap digunakan.

Ada opsi untuk memilih input yang secara standar menjadi tampilan utama yang akan muncul saat TV dinyalakan. Opsinya, ada HDMI1, HDMI2, AV Input, dan TV. Sementara, VIDAA akan muncul saat kita menekan tombol “Home” di remote.

Nah, tampilan VIDAA ini menyuguhkan jajaran aplikasi di area tengah; tombol-tombol akses ke menu setting, notifikasi, dan lain sebagainya di area atas; serta rekomendasi konten di area bawah. Rekomendasi konten, ini diatur langsung dari VIDAA.
OS VIDAA ini terasa cepat dan responsif, serta dibekali dengan aplikasi streaming konten bawaan, termasuk di antaranya YouTube, Netflix, Prime Video, Apple TV, Deezer, WeTV, iflix, dan Vidio.
Ada juga beberapa aplikasi bawaan lain, tapi bukan aplikasi yang umum digunakan di Indonesia, namun kontennya ini juga menarik seperti NBA dan UEFA TV. Sayangnya, Disney+ Hotstar saat ini belum tersedia di VIDAA yang ada di TV ini. Namun info dari pihak Toshiba, aplikasi ini akan tersedia dalam waktu dekat, tidak sampai tahun 2023.
Nah, selain dari aplikasi, kita pastinya bisa menggunakan TV ini untuk output tampilan dari PC, set top box, game console, dan lain sebagainya melalui HDMI. Kalau butuh input dari perangkat lawas seperti console game lama, VCD player, atau bahkan perangkat yang lebih tua lagi, masih tersedia juga composite AV input.
TV digital? Pastinya bisa, karena TV Toshiba ini sudah mendukung standar DVB-T2 yang dipakai di Indonesia. Di sini, kami bisa mendapatkan banyak siaran TV digital Indonesia. Konten dari storage berbasis USB juga bisa diputar oleh TV ini, dalam bentuk video, audio, atau sekedar gambar saja.
Kalau dibutuhkan, fitur PVR juga tersedia. Jadi kita bisa merekam siaran TV ke storage berbasis USB yang terpasang ke TV ini. Tapi ini harus dilakukan secara manual karena tidak ada fitur penjadwalan untuk PVR ini.

Masih soal USB, kita bisa menggunakan port yang tersedia untuk memasang keyboard ke TV. Ini bisa membantu kita saat butuh mengetik untuk login ke aplikasi-aplikasi yang tersedia. Ini tentu saja jauh lebih mudah dibandingkan dengan input menggunakan remote.

Terkait remote, desain remote bawaan TV ini masih klasik, jadi masih menggunakan tombol angka untuk pemilihan saluran TV. Tapi, di remote ini juga tersedia banyak shortcut sehingga memudahkan untuk mengakses menu tertentu atau membuka aplikasi tertentu.
Untuk audio, bila butuh menambahkan speaker ke TV ini, kita bisa menggunakan digital audio out, analog audio out/headphone jack, serta ARC di port HDMI1. Jadi opsinya cukup banyak ya, dan menurut Toshiba ini bisa membantu untuk memaksimalkan fitur Dolby Audio dan juga DTS Studio Sound yang ada TV ini
Pengalaman Penggunaan
Toshiba menyediakan beberapa preset picture mode untuk TV ini, yaitu Standard, Theatre, Music, Movie, Speech, Late Night, dan Sports. Preset-preset tersebut bisa kita pilih sesuai dengan preferensi kita atau sesuai jenis konten yang tengah diputar.

Pengaturan manual tentu saja tetap bisa dilakukan dengan mudah untuk lebih menyesuaikan preset yang ada dengan kebutuhan kita.
Saat kami coba di Netflix, konten sudah bisa diputar normal di resolusi HD. Ini berarti video yang kita tonton bisa ditampilkan dalam resolusi setidaknya 720p tapi di bawah 4K. Sementara untuk YouTube, kita bisa memutar video sampai resolusi 1080p di 60 fps.

Nah, saat kami coba pasang TV ini ke laptop, resolusi layar yang terdeteksi dan disebut resolusi yang direkomendasikan adalah 1920 x 1080 px. Ya, TV ini sebenarnya sanggup menampilkan tampilan di resolusi Full HD.
Kualitas Tampilan
Secara umum, kualitas tampilannya mencukupi. Memang bukan yang terbilang luar biasa, tapi sudah pas untuk menggambarkan kualitas tuning TV besutan perusahaan Apa yang ditawarkan terbilang bisa memenuhi ekspektasi yang ada untuk TV di kelas ini.

Gambar dan warna tampil cukup baik sebagaimana umumnya TV Jepang, tapi memang terasa belum tampil dengan prima, karena memang brightness hanya sampai kisaran 250 nit. Jadi belum bisa terlihat cemerlang.
Sementara untuk warna-warna gelap, sayangnya gradasi warna gelap terasa tampil agak kasar dan kedalaman warna gelapnya memang tidak terlalu dalam.
Bagaimana dengan view angle-nya? Sayangnya kami merasakan adanya pergeseran warna saat melihat ke arah layar dari samping TV.

Menu pengaturan untuk picture di TV ini tampil sebagai overlay di sisi kiri. Posisi overlay ini tepat, karena kita bisa melihat langsung efek dari pengubahan yang dilakukan.
Kita juga tidak harus menutup konten dulu kalau butuh melakukan pengubahan setting. Banyak TV dari brand yang memang bukan spesialis TV di kelas ini yang mengharuskan kita menutup dulu konten kalau mau melakukan pengubahan setting.

Untuk audio? Kualitas suara yang dihasilkan speaker dari TV ini terbilang mencukupi, cenderung ke lumayan baik untuk kelas harganya. Suara bisa ditampilkan dengan volume yang memadai untuk penggunaan di ruangan dengan luas yang sesuai untuk ukuran TV 32” seperti ini.
Memang, untuk musik yang ramai seperti band atau konser, separasi suaranya masih terasa kurang, tapi itu wajar untuk speaker terintegrasi di TV di kelas ini. Tapi, untuk teman menonton film atau untuk musik-musik yang tidak terlalu ramai, speaker di TV ini terbilang memadai.
Gaming
Kami juga mencoba menggunakan TV ini untuk gaming. Saat kami coba untuk gaming dari komputer, TV ini terbilang masih mumpuni. Untuk game tipe kompetitif atau eSports, seharusnya masih belum pas, karena refresh ratenya 60 Hz. Tapi ini terbilang umum untuk TV 32” di kelas ini.
Namun, untuk game casual atau game AAA, TV ini terbilang sangat mencukupi di 1080p. Demikian juga untuk console game seperti PlayStation 4, Xbox One, atau Nintendo Switch, TV ini terbilang pas. Kami tidak merasakan adanya input lag yang mengganggu kenikmatan saat memainkan game dengan menggunakan TV ini.
Ini jadi opsi yang menarik, mengingat di harga yang sama, untuk monitor komputer, kita seharusnya baru bisa mendapatkan monitor sekitar 24” atau 27” saja. TV 32” tentunya akan menawarkan ukuran tampilan yang lebih besar, yang berarti tingkat kepuasan menikmati game juga bisa meningkat.
- Paket Penjualan, Desain & Spesifikasi
- Instalasi/Setup Awal, Pengalaman Penggunaan
- Konsumsi Daya, Harga, Penutup























