Google Cegah Samsung Tambahkan Mesin Pencari Lain di Ponsel Galaxy
Ada informasi baru dari sidang anti-monopoli yang berlangsung antara Departemen Kehakiman AS dengan Google. Google dituding mencegah tak hanya Apple, tapi juga Samsung untuk menambahkan mesin pencari lain ke ponsel mereka. Disebutkan bahwa Google membayar miliaran dolar untuk memastikan search engine mereka tidak tersingkir di perangkat iPhone dan Galaxy.
Keterangan itu sendiri datang dari Patrick Chang, mantan eksekutif Samsung Next – unit dari Samsung Venture Capital – yang memberikan kesaksiannya dalam sidang pada Kamis (5/10) kemarin. Chang bekerja di Samsung Next untuk menemukan perusahaan yang layak untuk diinvestasi oleh Samsung.
Selama ia bekerja di sana, Chang mengaku sempat berbicara dengan petinggi perusahaan induknya tentang ide untuk menambahkan aplikasi bernama Branch ke ponsel Samsung Galaxy. Sebagai informasi, Branch tersebut adalah sebuah aplikasi yang akan melakukan pencarian di antara aplikasi dalam ponsel untuk menjawab kueri alih-alih mencarinya di internet.
Pendiri dan mantan CEO Branch Metrics, Alexander Austin, dalam kesaksiannya akhir September lalu juga mengklaim bahwa ada syarat yang harus dipenuhi dari Google jika perusahaannya mau membuat kesepakatan dengan produsen ponsel dan operator. Google meminta agar pencarian Branch tetap berada di dalam aplikasi dan tidak berbasis web.
Chang dari Samsung Next menambahi dalam kesaksiannya sendiri bahwa selain Google memblokir Samsung untuk menggunakan Branch, operator seperti AT&T dan lainnya juga melakukan hal yang sama. Hal itu karena mereka juga turut mendapat bagian dari “biaya” tahunan Google ke Samsung.
Departemen Kehakiman AS menuding Google membayar sebesar 10 miliar USD per tahun untuk menjadi mesin pencari default di ponsel Samsung dan Apple. Sidang antara Departemen Kehakiman AS dengan Alphabet Inc. (Google) terkait praktik monopoli ini sendiri sudah berlangsung sejak 12 September 2023.
















