Stuxnet: Jenis Senjata Baru yang Mematikan

Reading time:
June 28, 2011

Pada bulan Juni 2010, dunia TI diperkenalkan dengan sebuah virus komputer bernama Stuxnet. Salah kemampuan virus ini adalah dapat memanipulasi tekanan reaktor nuklir tanpa memunculkan perubahan di indikatornya. Virus ini pun ditemukan di Natanz, sebuah fasilitas nuklir di Iran. Berdasarkan penelitian dari Institute for Science and International Security (ISIS), Stuxnet telah berhasil mematikan hingga 1000 mesin di dalam fasilitas nuklir tersebut. International Atomic Energy Agency mengumumkan adanya penghentian aktivitas di dalam Natanz, tanpa penjelasan yang mendetail.

Menyusul serangan di Natanz, pada bulan Mei 2011, pemerintah Iran mengumumkan terjadinya serangan di fasilitas nuklir Bushehr yang masih dalam tahap pembangunan. Akibat dari serangan tersebut, pemerintah Iran tidak dapat mengaktifkan fasilitas Bushehr karena dapat mengakibatkan listrik di negara tersebut mati. Untuk menghadapinya, pemerintah Iran mengajak para hacker untuk membantu mereka dalam peperangan online ini.

Pada umumnya virus komputer memalsukan sertifikat keamanan software untuk membobol suatu sistem, tetapi Stuxnet justru menggunakan sertifikat keamanan asli. Sertifikat keamanan ini dicuri dari salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, yaitu Realtek. Setelah berhasil membobol suatu sistem, Stuxnet tidak langsung aktif bekerja. Virus komputer ini telah diprogram untuk menyerang target yang spesifik, sehingga Stuxnet hanya akan aktif ketika target tersebut muncul. Stuxnet juga mengeksploitasi setiap kelengahan keamanan sistem yang disebut sebagai Zero Days.

Siapa dalang di balik Stuxnet? Siapa yang menciptakannya? Sayangnya, asal-usul Stuxnet belum dapat diketahui pasti. Semua informasi yang beredar hanya berupa rumor dan asumsi, tanpa ada bukti yang nyata. Namun, sebenarnya yang harus diwaspadai oleh masyarakat dan pemerintah adalah kenyataan bahwa virus komputer yang satu ini telah beredar bebas, dapat di-download dan dimodifikasi, serta digunakan oleh siapapun. Peperangan melalui kode dan virus komputer pun dimulai.

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

December 20, 2025 - 0

Review Lenovo ThinkPad P1 Gen 8 (2025): Laptop Workstation Kencang Buat Profesional

Laptop ini bukan sembarang Laptop. Dia biasanya dipakai arsitek buat…
December 19, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R 5 Flip OLED: Laptop Convertible Lokal Paling Ringan!

Ini salah satu Laptop Convertible paling enteng yang pernah kami…
December 15, 2025 - 0

Review ASUS ProArt P16 (H7606WW): Kencang Tanpa Kompromi Buat Kreator

Laptop buat cari duit itu harusnya tak hanya kencang, tapi…

Gaming

December 21, 2025 - 0

Game Horror Horses Terjual 18 Ribu Copy Meski Diblok Steam & Epic

Walaupun dilarang rilis di Steam dan Epic Games Store, game…
December 21, 2025 - 0

Forza Motorsport Tidak Lagi Dapatkan Konten Baru

Turn 10 Studios pastikan Forza Motorsport tak lagi mendapat konten…
December 21, 2025 - 0

Newzoo Prediksi Pendapatan Game Global 2025 Lebih Baik Dari 2024

Newzoo memprediksi pendapatan game global 2025 naik 7,5% berkat tingginya…
December 21, 2025 - 0

Nintendo Menang Gugatan Wii Remote Setelah 15 Tahun Berlangsung

Nintendo memenangkan gugatan paten untuk Wii Remote setelah 15 tahun…