NSA Mampu Retas Smartphone Populer

Bukan hanya penjahat cyber, lembaga intelejen pemerintah sekaliber Amerika Serikat pun tertarik meretas smartphone pengguna. Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat dilaporkan telah berhasil memecahkan kode keamanan di beberapa platform smartphone populer yang ada di pasaran, yakni Apple iPhone, Blackbery, dan perangkat Android. Hal itu memungkinkan lembaga tersebut dapat mengakses data pengguna di smartphone-nya.
Demikian dikatakan majalah mingguan Jerman, Der Spiegel terhadap dokumen rahasia yang ditemukannya. Dokumen itu menyatakan, NSA dapat menyadap data paling sensitif yang ada di smartphone pengguna, termasuk daftar kontak, lalu lintas SMS, catatan, dan informasi tentang lokasi tempat tinggal pengguna.
Dokumen-dokumen ini juga menunjukan, NSA telah membentuk unit kerja khusus untuk menangani setiap sistem operasi pada smartphone. Itu bertujuan untuk mendapatkan akses data rahasia besutan pabrikan smartphone. Selain itu, NSA juga mampu menyusup ke komputer pengguna saat sedang disinkronisasikan ke iPhone mereka.

Selain itu, dokumen tersebut juga sempat berkisah, pihak NSA pernah berhasil menyusup ke BlackBerry yang dikenal sangat aman pada 2009-210 silam. Mereka berhasil “melihat dan membaca trafik SMS” serta mengakses sistem email BlackBerry. Ini bisa menjadi petanda buruk bagi BalckBerry yang sering berkampanye tentang perangkat smartphone paling aman di dunia ketimbang paltform lain. Juru bicara BlackBerry hanya mengatakan, perusahaan tidak pernah bekerja sama dengan pemerintah AS melalui “Jalur pintu belakang ke platform kami,”.
Der Spiegel juga mengindikasi, kegiatan memata-matai smartphone belum menjadi fenomena massal. Kebanyakan kegiatan mata-mata pemerintah lebih difokuskan ke lalu lintas yang ada dunia maya maupun terbatas pada smartphone perorangan saja, tidak langsung ke vendornya.
Sebelumnya, mantan anggota NSA, Edward Snowden membocorkan sejumlah dokumenen penting bahwa dua penyedia email terbesar, Yahoo dan Google menjadi sasaran NSA untuk dimata-matai. Selain itu, NSA bersama badan intelejen di Inggris (GCHQ) dilaporkan telah berhasil memecahkan teknologi yang digunakan untuk mengenkripsi layanan internet, seperti e-banking, data medis, dan email. Program mata-mata NSA itu diklaim telah menghabiskan dana sekitar US$ 250 juta.













