Ericsson Bagikan Pengetahuan dan Benefit 5G untuk Indonesia

Pada hari Rabu (6/10), Ericsson yang merupakan perusahaan IT dan penyedia jasa layanan komunikasi serta jaringan terkemuka di dunia, baru saja menggelar kelas jurnalis untuk kembali menjelaskan perihal 5G yang tengah diluncurkan oleh beberapa operator di Tanah Air dalam beberapa waktu belakangan ini. Kelas ini sendiri juga bertujuan untuk turut menjelaskan berbagai benefit yang bisa dirasakan oleh para konsumer maupun bisnis atau enterprise ketika sudah menggunakan konektivitas 5G ini.
Dalam penjelasannya, Ericsson menyebutkan bahwa era 5G yang saat ini tengah hadir di Indonesia merupakan upaya untuk transformasi digital demi penerapan Industri 4.0 yang terus dicanangkan oleh pemerintah sejak beberapa tahun lalu. Dengan kecepatan lebih tinggi, latensi sangat rendah, dan jangkauan luas, 5G adalah kekuatan transformasional yang sangat penting dalam mendukung agenda pemerintah tersebut.

Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia, bersama Magnus Ewerbring, Chief of Technology of Ericsson untuk wilayah Asia Pasifik, dan Ronni Nurmal, Head of Network Solutions Ericsson Indonesia, menjelaskan bahwa setidaknya ada 5 hal yang bisa ditawarkan oleh jaringan 5G tersebut untuk para konsumer dan industri besar, di antaranya seperti:
- Spektrum Frekuensi Radio, di mana spektrum merupakan aset penting bagi penyedia layanan komunikasi untuk bisa mencakup berbagai rentang frekuensi berbeda dengan karakteristik berdua untuk digunakan dengan cara dan cakupan berbeda.
- Evolusi Antena Radio, di mana dengan 5G, arsitektur tradisional (3G/4G) dan operasi jaringan seluler mengalami perubahan. Untuk higher band, antena 5G terintegrasi dengan radio. Bagian penting dari hardware dan software baseband terintegrasi dengan antena. Integrasi tersebut memungkinkan penerapan Massive MIMO berkemampuan tinggi dan efisien, beamforming (teknik yang memfokuskan sinyal wireless ke perangkat penerima tertentu), dan beam tracking yang diperlukan untuk menggunakan frekuensi 5G yang relatif tinggi secara efisien. Hal ini tidak mungkin dilakukan dengan antena pasif tradisional. Beberapa antena 5G yang terintegrasi dengan radio memiliki kemampuan komputasi tinggi, dan mencakup beberapa miliar transistor.
- Network Slicing, di mana hal ini merupakan jawaban bagi para operator dalam memenuhi kebutuhan dan melampaui ekspektasi berbagai pengguna. Hal ini bisa dicontohkan misalnya untuk peluang bisnis menjadi lebih besar karena network slicing ini mampu ditransformasi menjadi serangkaian jaringan logis di atas share infrastructure.
- Keamanan 5G, di mana hal ini tentunya menjadi hal yang tidak bisa luput dari perkembangan teknologi yang semakin pesar. Jaringan 5G akan berfungsi sebagai infrastruktur penting untuk memfasilitasi digitalisasi, otomatisasi, dan konektivitas mesin, robot, solusi transportasi, dan sebagainya. Untuk itu, ada hal penting yang dipertaruhkan, dan, dengan demikian, diperlukan juga toleransi risiko yang berbeda. Keamanan menjadi semakin penting pada era 5G karena ancaman keamanan terus berkembang, infrastruktur dan risiko bisnis terus meningkat, kebutuhan regulasi meningkat, skenario penerapan dan terciptanya use case baru, miliaran perangkat baru, serta tantangan yang berkenaan dengan cloud.
- 5G Untuk Konsumer dan Bisnis, di mana kebutuhan antar pengguna dan bisnis terkait 5G bisa jadi akan berbeda, tetapi masing-masing memiliki peluangnya sendiri-sendiri. Untuk pengguna atau konsumer, 5G bisa dipakai misalnya untuk hiburan seperti bermain game tanpa latensi, streaming, hingga AR/VR. Sementara untuk bisnis, 5G dapat menjalankan proses apa pun dari jarak jauh (terlepas dari seberapa genting proses tersebut), memiliki kontrol real-time aktual dari setiap proses bisnis, pengoperasian yang telah sepenuhnya otomatis, menggunakan compute resources, dan yang tak kalah penting, memiliki tingkat keamanan lebih tinggi tanpa mengorbankan kinerja keseluruhan.














